Tuesday, November 26, 2013

Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions

Matchday kelima Liga Champions diwarnai berbagai kejutan. Sejumlah klub besar mengalami hasil kurang memuaskan pada tengah pekan ini.

Pada laga yang digelar hari Selasa, 26 November atau Rabu dini hari WIB, kejutan terbesar tercipta saat Barcelona tumbang 1-2 dari tuan rumah Ajax Amsterdam. Gol Xavi Hernandez gagal mengejar gol Thulani Serero dan Dannu Hoesen.

Kejutan juga tercipta saat Basel sukses mempermalukan Chelsea 0-1 di markas mereka sendiri. Wakil Swiss itu berhasil menang lewat gol Mohamed Salah, hanya tiga menit jelang bubaran.

"Kuda Hitam" asal Italia, Napoli, tak sanggup mengatasi perlawanan finalis Liga Champions tahun lalu, Borussia Dortmund. Wakil Bundesliga itu menang telak 3-1 dan membuka peluang lolos ke babak 16 besar.

AC Milan berhasil meraih kemenangan besar 3-0 atas Celtic ditengah krisis yang menimpa mereka. Kaka, Cristian Zapata, dan Mario Balotelli sukses menjadi pencetak gol. Sedangkan Arsenal tanpa kesulitan menggulung Olympique Marseille dengan skor 2-0, berkat sepasang gol milik Jack Wilshere.

Hasil Lengkap Liga Champions Pekan Kelima, Selasa 26 November 2013:

Zenit St Petersburg 1-1      Atletico Madrid
Steaua Bucharest     0-0     Schalke 04
Basel                          1-0     Chelsea
Arsenal                      2-0     Olympique Marseille
B. Dortmund             3-1     Napoli
Porto                          1-1     Austria Wien
Celtic                          0-3    AC Milan
Ajax                            2-1    Barcelona




Sumber: http://bola.viva.co.id/

Back To Home 

Kathleen Adams, Antropolog AS yang Jatuh Hati pada Toraja


Antropolog kenamaan AS di Universitas Loyola, Chicago, Dr. Kathleen M. Adams yang tercantum dalam daftar "300 Dosen Terbaik Amerika" versi lembaga “The Princeton Review,” memusatkan penelitian lapangannya pada pulau-pulau Sulawesi dan Alor. Dalam 20 tahun terakhir ini, dia telah bolak-balik melakukan perjalanan dari AS ke Tana Toraja.

Mengenai  kebudayaan rakyat Toraja yang ditekuninya, dia mengemukakan: “Saya telah tertarik pada suku Toraja sejak awal-awal tahun 1980-an, dan pertama kali mengunjungi daerah itu pada tahun 1993, ketika melewati kuliah musim panas  untuk tingkat pasca sarjana, belajar bahasa Indonesia tingkat lanjut. Saat ini saya turut terlibat dalam persiapan nominasi Toraja sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.”

Suku Toraja berpenduduk sekitar satu juta orang, dengan 500 ribu orang masih hidup di dataran tinggi Toraja. Termasyhur karena upacara penguburan jenazah yang unik, yang diselipkan di rongga-rongga batu gunung, rumah-rumah tradisional bertanduk, yang disebut tongkonan, pahatan patung kayu dan tenun rakyat berwarna-warni cerah, Toraja telah lama menjadi tujuan wisata populer.

Namun, di tengah-tengah persaingan wisata dunia yang ditingkahi resesi ekonomi yang panjang, apakah tak ada tantangan yang dihadapi Tana Toraja?

Adams mengatakan: “Salah satu tantangan yang dihadapi Toraja berkenaan dengan mempertahankan  posisi pada peta wisata adalah bahwa masih relatif sulit untuk pergi ke sana. Harus terbang ke Bali dahulu, dan terbang ke Makassar, kemudian naik bis selama delapan jam ke dataran tinggi Toraja.”

Dr. Kathleen Adams bersama saudara laki-laki angkatnya, beserta isteri dan puteri saudara angkatnya di Tana Toraja (VOA/courtesy photo).Dr. Kathleen Adams bersama saudara laki-laki angkatnya, beserta isteri dan puteri saudara angkatnya di Tana Toraja.
 
Kendatipun demikian, pantau Adams, prospek turisme Toraja akan tetap bertahan. "Sewaktu dalam proses menulis buku saya, saya mewawancarai banyak wisatawan, dan semuanya merasa, jerih-payah menempuh perjalanan sedemikian jauh, terbayar, saat menginjak tanah Toraja. Sekali tiba, mereka enggan pergi. Toraja benar-benar sebuah tempat yang unik dan indah di dunia,” ujar Adams.

Ditanyakan mengenai pengalaman hidupnya selama dua tahun di Tana Toraja, adakah tantangan berat yang ia rasakan dalam menyesuaikan diri di tengah-tengah masyarakat, Adams menjawab: “Mungkin, isu yang lebih besar bagi saya dalam hal menyesuaikan diri hidup di daerah perdesaan di Indonesia, adalah lebih samar; berkenaan dengan kebutuhan waktu untuk bersendiri. Orang Amerika terkenal sangat membutuhkan waktu ‘untuk bersendiri.’ Gagasan semacam ini agak asing bagi orang Toraja."

Kenangan manis hidup dengan keluarga angkatnya di Tana Toraja 20 tahun lalu terpateri kuat dalam ingatannya. Hingga sekarang, Kathleen Adams tetap menjadikan Toraja sebagai pusat penelitian ilmiahnya, yang ia katakan sebagai “pay back” alias  “balas budi.”

Belum lama ini, Adams, bersama koleganya Dr. Kathleen Gillogly, antropolog dari Universitas Wisconsin di Parkside, Kenosha, Wisconsin, menjadi penyunting untuk buku bunga rampai “bestseller” berjudul: “Everyday Life in Southeast Asia,” yang diterbitkan oleh Indiana University Press.

Penelitiannya kini berpusat pada pemasaran karya-karya seni Indonesia dalam masa ketidakmenentuan wisata dewasa ini. Adams hidup di kota Chicago bersama suaminya Dr. Peter Sanchez, seorang ahli ilmu politik Amerika Latin, dan seorang puteri mereka.




Sunday, November 24, 2013

Festival Toraja di Gelar Bersamaan Lovely December 2013

Pagelaran event pariwisata berskala internasional yang diberi tajuk Festival Toraja, dipastikan diundur hingga Desember 2013 mendatang. Festival ini akan digelar bersamaan dengan event Lovely December tahun 2013. “Ya, sebelumnya kita rencanakan Festival Toraja digelar pada akhir Agustus lalu, tetapi karena beberapa sebab, sehingga diundur ke Desember bersamaan dengan Lovely December,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Tana Toraja, Jidon Sitohang, kepada Palopo Pos, Kamis 14 November kemarin.
Semula, kata Jidon, Pemkab Tana Toraja, Toraja Utara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadwalkan pelaksanaan Festival Toraja pada 22-24 Agustus 2013 yang lalu.
Meski demikian, Jidon tidak menjelaskan alasan penundaan pelaksanaan Festival Toraja. Dia hanya menyatakan bahwa pelaksanaan Festival Toraja akan digelar bersamaan dengan event pariwisata tahunan lainnya, yakni Lovely Desember.
“Belum ada informasi yang jelas soal itu, terakhir kabar yang saya dengar, EO (Event Organized) yang belum siap. Tapi nanti kita akan jelaskan ke media penyebab sebenarnya dari pengunduran jadwal ini,” jelasnya.
Meski demikian, bupati menyatakan digabungnya pelaksanaan Festival Toraja dengan Lovely Desember dimaksudkan agar persiapan penyelenggaraan bisa lebih matang. Demikian pula dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dengan begitu, gaung Festival Toraja dan Lovely Desember bisa lebih besar.
“Saya kira demikian. Penundaan ini semata-mata karena kita mau lebih matang dalam pelaksanaannya,” tegasnya.
Mantan Kabag Humas dan Protokoler ini menyatakan seluruh kegiatan yang akan digelar pada Festival Toraja dirancang oleh tim konsultan yang diutus oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kegiatan Festival Toraja akan dilaksanakan di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Rencananya, pembukaan Festival Toraja yang baru pertama kali dilaksanakan pada tahun ini akan dipusatkan di Kabupaten Toraja Utara. Sementara penutupan Festival Toraja akan dipusatkan di Kabupaten Tana Toraja,” jelasnya.
Berbagai kegiatan seni, budaya dan olahraga pun akan dilaksanakan di Kabupaten Tana Toraja sepanjang Festival Toraja digelar. Diantaranya, pementasan seni dan budaya, sepeda gunung, sepak takraw dan lomba tangkap ikan tradisional.
Diyakininya, Festival Toraja yang pelaksanaannya digabung dengan event Lovely Desember 2013 akan lebih banyak dikunjungi para wisatawan, baik domestik maupun luar negeri.

Sumber: Palopo Pos

Agenda Acara Lovely December 2013 di Toraja




Dipenghujung tahun ini even pariwisata Lovely December kembali digelar dan Toraja Utara akan menjadi tuan rumah Lovely December tahun ini. Acara dimulai pada tanggal 1-28 Desember.

Berikut ini susunan acara/ kegiatan yang akan dilaksanakan pada Even Lovely December 2013  adalah sebaga berikut:
  •  Lomba lampu hias dan pohon natal akan digelar dari tanggal 1-31 Desember 2013.
  •  karnaval budaya
  •  pameran pembangunan
  •  lomba ma’lambuk (menumbuk padi)
  •  lomba musik bambu  
  •  lomba drum band 
  •  seminar  
  •  workshop Photografy
  •  Toraja Night Festival
  •  lomba menulis pariwisata di blog, serta 
  •  berbagai permainan rakyat.

Demikian seperti yang mengemuka saat panitia Lovely December 2013 Kabupaten Toraja Utara (Torut) memaparkan agenda kegiatan ini, pekan lalu di Rantepao.

Sumber: Kabar Toraja

Monumen Pasadena Segera Direvitalisasi

MAKALE - Tidak lama lagi, masyarakat kota Makale akan memiliki fasilitas taman dan alun-alun kota. Pemerintah berencana merevitalisasi kawasan Monumen Pasadena, yang terletak di kota lama, menjadi taman kota.“Tahun depan kita sudah realisasikan hal itu (revitalisasi),” ujar Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, kepada Palopo Pos, Jumat 22 November kemarin.
Untuk kepentingan taman kota itu, beberapa bangunan yang ada di kawasan Monumen Pasadena akan dirobohkan. Kantor Dinas Kehutanan, Perpustakaan Daerah, dan studio Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) FM, adalah bangunan-bangunan yang akan dibongkar. Ketiga kantor ini merupakan bekas Puspenmas Tana Toraja pada masa lalu.
“Beberapa kantor itu akan kita pindahkan ke bangunan milik pemerintah di tempat lain,” urainya lebih lanjut.
Theofilus mengatakan, untuk merevitalisasi kawasan Monumen Pasadena menjadi taman kota, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp3 miliar yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Dia menjelaskan, taman kota yang berdampingan dengan kolam Makale, ini akan mengemban fungsi ekologis dan sosial dan lingkungan. Di satu sisi, taman akan menjadi arena bermain dan rekreasi bagi masyarakat, juga menekan polusi udara akibat gas buang kendaraan. Di sisi lain, alun-alun kota akan berfungsi sebagai lokasi pertunjukan musik, pagelaran budaya, dan fungsi-fungsi sosial lainnya.
Diuraikan, taman kota adalah penjaga kualitas lingkungan kota. Dengan adanya penghijauan maka taman kota dapat berfungsi sebagai paru-paru kota yang menghasilkan banyak O2, filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat meminimalisir polusi udara, tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta menjamin pasokan air tanah. Bisa juga menjadi peredam alami kebisingan kota yang padat aktivitas, sebagai tempat komunikasi sosial, sarana olahraga, bermain, dan rekreasi.
“Juga menjadi landmark sebuah kota dan menambah nilai estetika sebuah lingkungan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Makale,” jelasnya.
Kota Makale, kata Theofilus, sangat membutuhkan ruang terbuka atau taman kota bagi masyarakat. Karena selama ini belum ada ruang yang difungsikan sebagai taman kota, selain kolam dan taman PKK. “Untuk itu kita akan tambah lagi area terbuka bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial,” tandasnya.(rp6/rhm/d)


 Sumber:  Polopo Pos