Friday, March 4, 2016

5 Macam Kuburan Unik di Toraja


Berbicara tentang wisata bertema kematian di dunia ini mungkin tak ada yang lebih menarik dari toraja. ya toraja, tanah yang dijuluki Negerinya Orang Mati yang Hidup. Bisa dikatakan tak ada wisata kematian yang lebih sempurna dari toraja. mulai dari persiapan prosesi upacara adat pemakaman yang melibatkan banyak orang, prosesi upacara rambu solo' yang dilakukan berhari-hari dan menghabiskan biaya sampai miliaran rupiah, proses penguburan yang unik seperti memanjat tebing-tebing untuk memasukkan jenasah kedalam lubang-lubang batu dan jenis-jenis kuburan yang unik mungkin tak akan ditemukan di tempat lain. Sebuah proses panjang kematian di toraja yang menarik untuk disaksikan. Perlu diketahui wisata kematian di toraja tak hanya sampai di acara penguburan masih ada sebuah tradisi unik yang langkah dan sangat menarik. Ma' nene' sebuah tradisi membersihkan dan menganti  pakaian mayat yang sudah bertahun-tahun dikubur. Mungkin sudah sering kita melihat di internet atau sosial media tentang foto mayat yang berdiri dengan berbagai macam judul/Tag mulai dari MAYAT BERJALAN,  MAYAT BERDIRI dan ada juga yang menyebutnya MAYAT BERDASI. Tradisi ini masih dilakukan di beberapa kampung ditoraja sebagai wujud syukur keluarga dan menghargai leluhur yang sudah meninggal.
Mereka Menyebutnya Mayat Berdasi
Terlalu banyak hal-hal unik pada ritual kematian di toraja yang mungkin tak akan habis diceritakan satu-persatu dalam lembaran-lembaran kertas dan berbagai postingan postingan di dunia maya. Pada tulisan kali ini Portal Solata akan membahas tentang kematian di toraja tapi bukan tentang upacara rambu solo yang mahal ataupun mayat berdasi yang membuat buku kuduk berdiri, namun yang akan dibahas adalah tentang tempat penyimpanan mayat atau kuburan tempat berakhirnya prosesi panjang acara rambu solo'.
*****
Mendengar kata "kuburan" mungkin yang akan terbersit dalam pikiran anda adalah sesuatu yang menyeramkan atau arwah - arwah yang gentayangan, tapi itu takkan ada temui di toraja justru kuburan di toraja ramai dengan bule-bule cantik dan wisatawan lokal.
Tidak seperti daerah lain yang hanya memiliki 1 atau 2 jenis kuburan. Toraja sebagai salah satu tempat yang unik memiliki 5 jenis kuburan yang lain dari pada yang lain . Apa sajakah itu???

1. KUBURAN GOA
Tidak seperti daerah lain goa adalah sebuah tempat wisata untuk melihat keindahan stalaktit dan stalagmit tapi berbeda dengan goa di toraja, ketika kita memasuki goa disana kita tidak akan melihat indahnya stalaktit dan stalakmit tapi kita akan disambut dengan peti-peti mayat dan tengkorak tengkorak manusia tentunya dengan suasana yang agak sedikit mistis. Masyarakat toraja mempunyai sebuah tradisi menyimpan mayat di dalam goa entah apa yang menjadi alasannya dan tradisi ini tetap dilakukan sampai sekarang. Kuburan jenis ini banyak di jumpai di toraja seperti di Londa, Tampang Allo Sangalla dan di beberapa tempat lain.
Kuburan Goa di LONDA
Kuburan Goa Tampang Allo di Sangalla'
2. KUBURAN GANTUNG
Salah satu jenis kuburan yang unik dan agak aneh terdengar di telinga yaitu kuburan gantung. Saat kita mendengar kata kuburan gantung mungkin kepala akan sedikit berpikir keras membayangkan bagaimana bentuk dari kuburan gantung. Kuburan gantung adalah cara penguburan dengan cara memasukkan jenasah kedalam erong ( peti khas orang toraja ) kemudian digantungkan di tebing-tebing batu. Ada sebuah kuburan gantung yang di temukan di negara cina yang hampir sama dengan yang ada di toraja namun hingga saat ini belum jelas penyebab kesamaan ini. Kuburan gantung biasanya selalu berdampingan dengan kuburan goa jadi cukup sekali jalan untuk melihat dua jenis kuburan ini, Londa dan Kete Kesu dan Tampangallo bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi.
Erong yang Berisi Mayat Digantung di Tebing-Tebing Batu
Tau-Tau  di Tebing Batu digantung berdekatan dengan Mayat.
3. KUBURAN BATU "LIANG"
Kuburan ini adalah kuburan yang bisa dibilang sebagai salah satu kuburan yang membutuhkan keahlian khusus untuk membuatnya. Keahlian memahat batu, disinilah kita akan melihat jiwa seni dari pemahat-pemahat batu di toraja. Sebuah batu yang sangat besar akan dipahat  dan dibuat lobang-lobang di sampingnya untuk menyimpan jenasah. Proses yang cukup lama sampai berbulan-bulan untuk membuat sebuah lobang yang berukuran tidak terlalu besar biasanya berukuran sekitar 2X3 meter sampai ukuran yang panjangnya 4 meter. Disamping waktu pembuatan yang lama biaya untuk membayar sipemahat sampai puluhan juta rupiah tergantung dari besar ukuran lobang yang dibuat. Kuburan jenis ini bisa kita jumpai di objek wisata lo'ko mata, lemo dan makam raja-raja sangalla di suaya.
Objek Wisata Kuburan Batu Lo'ko Mata
Proses Pemakaman Salah Satu Keturunan Bangsawan di Suaya
Ketika mengunjungi objek wisata Suaya anda akan menemukan sebuah kuburan di bawah kaki tebing. Itulah sebuah kuburan dari saudara perempuang Puang Laso' Rinding yang bernama Puang Haji Lai Rinding. Puang Haji lai rinding tidak dimakamkan di tebing seperti saudara-saudaranya untuk menghargai ajaran agama dari puang haji lai rinding yang beragama muslim. Sebelum meninggal puang haji lai rinding berpesan agar jenazahnya dibawa kembali ke tanah kelahirannya dan dikuburkan berdampingan dengan saudara-saudaranya.

4. KUBURAN POHON "PASSILLIRAN"
Tak hanya kuburan dari batu, tanah yang memiliki sejuta keunikan ini masih memiliki satu jenis kuburan unik lagi yang mungkin tak akan di temukan dibelahan bumi manapun. Kuburan Pohon.... ya... Kuburan yang terdapat pada sebuah pohon besar yang bernama pohon tarra'. kuburan ini digunakan untuk menguburkan bayi yang meninggal di bawah umur 6 bulan. Mungkin tradisi ini terdengar aneh tapi itulah sebuah tradisi yang sudah dilakukan nenek moyang orang toraja sejak dulu kala. Sebuah pohon tarra yang berukuran besar dan masih tumbuh dilubangi kemudian jenasah dari sang bayi dimasukkan kedalam lubang pohon tersebut dan ditutupi dengan ijuk. Kita dapat menemukan jenis kuburan jenis ini di beberapa tempat di toraja. namun yang paling populer dan mudah di jangkau adalah objek wisata Kambira Baby Grave di kec.Sangalla'.
ObjeK Wisata Kambira Baby Grave


5. KUBURAN PATANE
Kuburan jenis adalah kuburan yang palim umum di toraja sehinga dapat di jumpai dimana-mana. kuburan ini memiliki macam-macam model mulai dari betuk rumah, bentuk tongkonan, atau yang berbentuk seperti peti besar. Yang perlu diketahui bahwa model dan biaya pembuatan dari kuburan ini sangat beragam ada yang sampai menghabiskan biaya sampai miliaran rupiah karena kemewahannya.
Jejeran Kuburan Patane di Kete Kesu

Dari 5 kuburan yang dibahas kali ini mungkin masih ada jenis kuburan lain yang belum sempat dituliskan kedalam postingan kali ini semoga dilain kesempatan dapat dituliskan kembali sesuai dengan saran-saran dan kritik dari pembaca.
 *****

Itulah sedikit gambaran tetang berbagai keunikan kuburan yang ada di toraja yang mungkin tidak akan di tempat lain. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa sedikit memberikan gambaran bagi yang belum pernah mengunjungi toraja.

Sampaikan kritik dan saran ke Email: portalsolata@gmail.com
Salam Portal Solata
Kurre Sumanga'/Thank You

Wednesday, February 24, 2016

Kampung ala Tana Toraja Juga Ada Di Bontang

Seperti biasa, Minggu menjadi hari libur pekerja kantoran. Dan seperti yang pernah aku katakan, setiap Minggu setidaknya harus membuat satu itinerary kecil-kecilan untuk membunuh rasa bosan yang melanda tiap akhir pekan. Untuk edisi minggu ini, hal yang aku lakukan untuk membunuhnya adalah : Berkunjung ke 'Tana Toraja'

Mungkin sebagian dari kalian berpikir : Buset, Une nih jutawan banget, baru empat bulan kerja udah bisa keliling Indonesia. Liburan aja keluar pulau !
Tapi ini hanya 'mini' Tana Toraja. Letaknya nggak jauh dari tempat kontrakanku di Bontang, hanya sekitar sepuluh menit aja naik motor. Tepatnya di Kanaan Dalam, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang. Dimana di Kanaan Dalam mayoritas penghuninya adalah orang Tana Toraja yang bermukim di Bontang, jadinya di Kanaan dengan mudah ditemukan konstruksi rumah Tongkonan dan aura-aura Toraja disana.

Tongkonan di Kanaan Dalam
Memasuki Kampung Tator, mataku tertuju pada tiga Tongkonan yang berdiri di lapangan, tak tahu fungsinya buat apa, aku nekatkan masuk kesana, tentu saja dengan izin warga sekitar. Bersama kawan baru yang baru kukenal dan sama-sama memiliki hobi fotografi (namanya Winda, dia kerja di Pupuk Kaltim, Bontang), kami melangkah mantap memasuki lapangan dengan tiga Tongkonan yang mengelilinginya. Ada satu Tongkonan yang paling besar disana, aku dan Winda pun naik keatasnya untuk mencari spot terbaik di tempat tersebut.
Kepala Kerbau Buatan
Berada diatas Tongkonan, serasa benar-benar di Tana Toraja. Tongkonan itu dipenuhi ukir-ukiran khas Toraja, yang tak kuketahui maknanya seperti apa, dan tentu saja kepala kerbau dengan tanduknya yang mengarah kebelakang menempel di tengah-tengah rumah tersebut. Dalam hati aku berdecak kagum, begitu eksotis dan kaya sekali budaya Indonesiaku. Semoga...kita dapat mempertahankannya dan tidak direbut kepemilikannya oleh bangsa lain.
Serasa di Toraja Asli
Motif Tribal yang Unik ! Saya tak paham maksudnya.
Dengan pengambilan gambar dari sudut-sudut tertentu, maka tak banyak orang tahu kalau sebenarnya berada di Bontang, bukan Tana Toraja. Cukup post di media sosial dengan embel-embel Toraja, semua kawan backpacker pun ngiler, rame komen : "Eh, elu lagi di Toraja Ne? Ngapain? Kapan? Acara apa?"
Kutimpali hanya dengan senyum dan satu kata singkat : "Iya"
"Toraja low budget, maklumlah, backpacker dengan jam kerja yang padat harus kreatif dikit," *untuk kalimat yang ini dilanjutkan dalam hati. Moga-moga ini bukan termasuk unsur penipuan.
Acara foto-foto pun berlangsung seru, motif-motif tribal nan etnik, bisa dijadikan spot yang unik dan super menarik, dan semakin seru dengan iringan anjing menyalak tak henti-henti melihat dua orang asing disana. Ada juga sekawanan anjing yang menghampiri kami dengan muka seram. Wow, acara hunting makin seru dan bikin berdebar-debar !
Setelah puas berfoto ria, kami menuju kuburan Toraja yang unik. Untuk kali ini kuburan buakn seperti di Tator yang asli, dimana mayat bisa berjalan sendiri. Hanya sebuah makam dengan atap berbentuk Tongkonan, dan besar-besar, ada yang sebesar kontrakanku juga, mewah banget !

Makam Toraja, mewah banget !
Hampir setia makam terdapat tongkonan
Sepanjang jalan di Kanaan Dalam, dengan mudahnya kita menemukan kios yang menjajakan daging babi segar dan kepala babi. Tak hanya itu, ada juga separuh tubuh babi yang telah dikuliti digantung di kiosnya. Aku dan Winda bergidik sepanjang jalan, karena itu merupakan pemandangan yang asing bagi kami.

Sumber: 
* Tulisan ini telah diposting di blog www.fraunesia.com oleh penulis Unesia Drajadispa dan diposting kembali oleh Portal Solata dengan tujuan untuk berbagi informasi kepada masyakat kususnya masyarakat toraja.
* Tulisan ini diposting oleh Portal Solata tanpa merubah judul ataupun isi dari tulisan sebelumnya.
* Tulisan asli dapat dibaca di http://www.fraunesia.com/2014/10/kampung-ala-tana-toraja-juga-ada-di.html

 
Salam hormat Portal Solata.
Kurre Sumanga' / Thank You

Thursday, February 4, 2016

Yuuk ke Toraja Naik Pesawat...


Toraja sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia tentunya tidak bisa terlepas dari kenyamanan dalam transportasi. Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi toraja mengunakan alat transportasi darat seperti bus, jasa travel atau mobil rental. Memang tidak salah menggunakan jasa bus mengingat pelayanan bus jurusan toraja bisa dikatakan sebagai salah satu pelayanan bus terbaik di indonesia atau mungkin bisa dikatakan sebagai pelopor kenyamanan transportasi bus di indonesia. Terkadang banyak orang tidak bisa mengunjungi tanah yang dijuluki sebagai Negerinya Orang Mati yang Hidup karena alasan jarak yang jauh yang harus ditempuh dengan perjalanan yang cukup lama. 

Pesawat di Bandara Pongtiku
Sebagian besar orang yang mengunjungi toraja hanya terpaku dengan transportasi darat dan mungkin tidak banyak orang yang tau dengan penerbangan pesawat yang melayani rute Toraja. Perjalanan dari Toraja ke Makassar atau sebaliknya yang biasa ditempuh dengan transportasi darat/bus selama 8 jam ditempuh hanya kurang lebih 40 menit dengan menggunakan pesawat. Toraja memiliki sebuah bandara yaitu Bandar Udara Pongtiku yang terletak di kecamatan Rantetayo berjarak sekitar 10 km dari kota Makale. Bandara yang memiliki landasan pacu sepajang 900 meter dan lebar 23 meter ini sudah beroperasi sejak tahun 1992 namun krisis ekonomi mengakibatkan bandara ini sempat berhenti beroperasi pada tahun 1999 dan kembali dibuka pada tahun 2000 dengan status Bandara Perintis. 
Bandara Pongtiku saat ini membuka beberapa rute penerbangan seperti Makassar, Mamuju dan Kolaka. Meskipun status bandara perintis bandar udara pongtiku selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang. Masalah transportasi dari bandara bukan lagi menjadi kendala karena menurut informasi dari Bapak Alex Rudi Nainggolan selaku kepala bandara Pongtiku pihak bandara telah menyiapkan kendaraan yang akan mengantarkan penumpang ke tujuan masing-masing. Semoga dengan adanya tulisan ini bandara yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat toraja ini lebih dikenal lagi sembari menunggu selesainya bandara baru yang sementara di bangun di kecamatan menkendek yang diperkirakan baru selesai di tahun 2018. Berikut ini info penerbangan Bandar Udara Pongtiku beserta nomor kontak yang dapat dihubungi untuk menanyakan atau pemesanan tiket pesawat.

1. Makassar - Toraja / AVIASTAR
Selasa & Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp 350.000, Bayi Rp 40.000

2. Toraja - Makassar / AVIASTAR
Selasa & Jumat
Harga Tiket Dewasa: Rp 370.000, Bayi Rp.60.000

3. Mamuju - Toraja / AVIASTAR
Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp 264.000, Bayi: Rp 31.000

4. Toraja - Mamuju / AVIASTAR
Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp: 285.000, Bayi: Rp 50.000

5. Toraja - Kolaka / SUSI AIR
Selasa ( Minggu 1,3,5 ) / Rabu ( Minggu 2,4 )
Harga tiket : Dewasa Rp. 350.000, Bayi: Rp. 40.000

6. Kolaka - Toraja / SUSI AIR
Selasa ( Minggu 1,3,5) / Rabu ( Minggu 2,4 )
Harga Tiket Dewasa Rp. 346.000, Bayi: Rp. 38.000

CP Agen / Pemesanan Tiket
- TORAJA : 082348959515 ( Lasma C )
- MAKASSAR : 081341979015 ( Intan )
- KOLAKA : 085315635888 ( Neneng )
- MAMUJU : 085396151067 (Mimi )

Berikut ini penulis melampirkan beberapa dokumentasi foto Bandar Udara Pongtiku.


Kantor Bandar Udara Pongtiku
Pesawat Aviastar di Bandar Udara Pongtiku
Gubernur Sulsel Syarul Yasin Limpo Saat Turun dari Pesawat Aviastar
Ruang Tunggu Bandara Pongtiku
 Pesawat yang Melayani Penerbangan Bandara Pongtiku
Crew Pesawat dan Pegawai Bandara Pongtiku
Penumpang Yang Baru Tiba di Bandara Pongtiku
Keamanan Tetap Menjadi Prioritas Utama Bandara Pongtiku
Itulah sedikit ulasan tentang info dan jadwal penerbangan Bandar Udara Pongtiku yang kami dapatkan dari beberapa sumber semoga infomasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Kurre Sumanga


Sumber Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Pongtiku
- http://www.bumn.go.id/angkasapura1/berita/1907/Pongtiku.Sebagai.Bandara.Komersial
- https://www.facebook.com/bandarudarapongtikutanatoraja

Tuesday, October 27, 2015

Kuburan Gua Alam Sa'pak Bayo-Bayo

Toraja Goes To The World Cultural Heritage,
Membahas tentang Toraja mungkin tidak akan pernah ada habisnya, sebuah daerah yang dikenal sampai ke daratan Eropa karena berbagai macam keunikan budaya, adat istiadat, masyarakat yang ramah serta didukung dengan panorama alam yang indah. Masyarakat yang tetap memegang tradisi nenek moyang ditengah era moderenisasi, sebuah tradisi yang mungkin tidak akan pernah dijumpai ditempat lain selain di tanah ini. Tidak lepas dari segala keunikannya mungkin terasa sedikit aneh bagi orang yang belum pernah mengujungi Toraja ketika melihat sebagian daftar objek wisata di Toraja adalah kuburan. Kuburan yang biasanya menggambarkan kesan menyeramkan ternyata tidak berlaku di tanah yang kini menjadi buah bibir sebagian wisatawan lokal dan mancanegara, Ya kuburan yang dikelilingi oleh tengkorak, tulang belulang dan peti mayat  malah menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

Proses Penguburan Jenazah di Tebing Batu
Dok: Ardin Putra Kondo

Kebiasaan nenek moyang masyarakat Toraja menyimpan jenasah dalam gua/tebing batu menjadi salah satu faktor penting bagi Toraja untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Warisan Dunia. Tradisi langkah yang tetap dijaga kelestariannya kini menjadi salah satu magnet yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo. Tradisi yang  yang seringkali mengundang tanya dalam hati kecil wisatawan mengapa nenek moyang orang toraja menguburkan jenazah dalam lubang batu ? tapi menurut beberapa sumber salah satu alasannya, nenek moyang masyarakat Toraja beranggapan bahwa tanah adalah unsur suci sumber kehidupan yang tidak boleh dikotori dengan menguburkan mayat dalam tanah sehingga nenek moyang orang Toraja lebih memilih menyimpan mayat dalam gua batu.
*****

Berbicara tentang objek wisata kuburan di Toraja, mungkin sudah terlalu familiar dengan objek wisata kuburan seperti Londa, Lemo, Ke'te Kesu, Suaya, dan Lo'ko Mata, tetapi pernahkah anda mendengar objek wisata bernama Sa'pak Bayo-Bayo? memang terdengar asing ditelinga wisatawan bahkan orang Toraja sekalipun masih tidak tau dengan keberadaan tempat ini. Sebuah kuburan gua alam di Toraja yang terletak di lembang/desa Lampio kecamatan Sangalla' Utara yang menyimpan potensi yang besar sebagai salah satu warisan nenek moyang kita. Sa'pak Bayo-Bayo adalah objek wisata yang masih sangat minim akan informasi tidak sepopuler dengan objek wisata lain di Toraja, sampai saat tulisan ini dibuat belum ada sumber lain yang mengulas tentang objek wisata yang satu ini. 
Salah Satu Tengkorak Manusia di Sa'pak Bayo-Bayo
Dok: Portal Solata
Objek wisata ini merupakan salah satu potensi wisata di kabupaten Tana Toraja akan tetapi sampai saat ini belum di kelola oleh pemerintah daerah Tana Toraja. Sa'pak Bayo-Bayo merupakan sebuah objek wisata yang masih sangat alami tidak seperti objek wisata lain yang ramai akan kunjungan wisatawan objek wisata ini masih sangat sepi bahkan bisa dikatakan yang mengunjungi tempat ini hanya orang-orang tertentu karena belum ada sumber yang menyediakan informasi tentang objek wisata ini bahkan dinas pariwisata toraja sekalipun. Sama seperti objek wisata kuburan lainnya, di Sa'pak Bayo-Bayo banyak dijumpai tulang belulang, tengkorak manusia dan erong (peti mayat) yang sudah mulai hancur termakan usia, yang membedakan sa'pak bayo-bayo ketika kita mengunjunginya adalah suasana yang masih sangat alami jauh berbeda dengan objek wisata lain yang sudah ramai dengan wisatawan. Pada gua alam ini terdapat 4 buah lubang gua, masyarakat Toraja menyebutnya dengan nama lo'ko'    yaitu Lo'ko' Ne' Pendang, Lo'ko' Tarru', Lo'ko' Bekak dan Lo'ko' Kalumpini.  

Lo'ko Ne' Pendang 
Tampak Lo'ko Nek Pendang dari Luar
Dok: Portal Solata
Tampak Dalam Lo'ko' Ne' Pendang
Dok: Portal Solata
Ketika kita melangkahkan kaki ke Lo'ko Nek Pendang kita akan disambut oleh tulang belulang serta tengkorak yang berserakan dimana-mana dan sebagian yang tersusun di atas batu-batu besar. Pemandangan di luar tidak jauh beda dengan pemandangan didalam gua yang terlihat hanya tengkorak dan tulang belulang beserta erong yang berserakan tak beraturan yang membuat kita sedikit merinding karena suasana yang agak gelap.

Lo'ko Tarru'
Tampak Bagian Depan Gua
Dok: Portal Solata
Tampak Dalam Lo'ko Tarru'
Dok: Portal Solata
Lo'ko Tarru' memiliki lubang yang cukup besar dan luas hampir sama dengan Lo'ko Ne' Pendang. Hal yang sama akan kita jumpai di lo'ko tarru adalah tulang belulang, tengkorak dan erong yang berusia ratusan tahun berserakan di mana-mana.

Lo'ko' Bekak

Tampak Lo'ko Bekak dari Mulut Gua
Dok: Portal Solata
Bagian Bawah Lo'ko' Bekak
Dok: Portal Solata
Lo'ko' Bekak merupakan gua yang paling besar dan luas di banding ketiga gua lainnya bentuknya pun sedIkit berbeda. untuk masuk kedalam gua ini kita harus turun melewati tumpukan erong yang berserakan bersama tulang belulang yang akan membuat suasana sedikit berbeda ditambah udara yang sedikit lembab. 

Lo'ko Kalumpini

Pada Lo'ko Kalumpini tidak di jumpai adanya tengkorak serta Erong. lubang ini terlihat kosong hanya ada sebuah lubang yang menghubungkan dengan Lo'ko Tarru'.
Lubang Yang Menghubungkan Lo'ko Kalumpini dengan Lo'ko Tarru'
Dok: Portal Solata

Cerita dan Mitos Tentang Sa'pak Bayo-Bayo 
Menurut informasi masyarakat setempat disekitar Sa'pak Bayo-Bayo ada beberapa anak sungai kecil yang mengalir masuk kedalam lubang batu dan akan bermuara di sebuah sungai yang jaraknya cukup jauh dipisahkan oleh sebuah gunung batu.
Muara Sungai Bawah Tanah Sa'pak Bayo- Bayo
Dok: Portal Solata
Banyak cerita dan mitos yang muncul dengan aliran sungai ini entah benar atau tidak jika ada sebuah benda baik itu berupa ranting-ranting pohon, bangkai binatang atau apapun yang terbawa arus air yang masuk ke lubang gua tersebut tidak akan pernah ditemukan muncul di sungai tempat bermuara air tersebut dan air yang muncul di muara tersebut selalu bersih tidak pernah tercemar.
Sumur Keramat Sa'pak Bayo-Bayo
Dok: Portal Solata
Di Sa'pak Bayo Bayo terdapat sebuah sumur  keramat yang terletak di pinggir sungai yang menjadi muara gua tersebut, menurut cerita jika seekor burung terbang tepat di atas sumur tersebut dan bayangan (Bayo Bayo) dari burung  melitasi sumur maka entah apa yang menyebabkan burung itu langsung jatuh kedalam sumur, Secara logika ini mungkin sulit di terima tapi cerita inilah menjadi asal nama Sa'pak Bayo Bayo "Bayangan". Sebuah cerita mitos yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi dan sampai saat ini tetap dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat disekitar Sa'pak Bayo-Bayo.
*****

Gua alam Sa'pak Bayo-Bayo sebuah objek wisata yang sangat alami bisa dikatakan sebagai salah satu pilihan wisata anti mainstream di Toraja. Mengunjungi tempat wisata ini akan memberikan suasana yang sedikit berbeda dengan tempat lain, ya... mungkin suasana mistisnya akan sedikit lebih terasa ditambah dengan cerita mitos masyarakat setempat. Untuk mengunjungi Sa'pak Bayo-Bayo tidaklah susah letaknya sekitar 8 km dari Kota Makale dan sekitar 2 km sebelum objek wisata Kuburan Bayi Kambira. Anda cukup bertanya kepada masyarakat sekitar untuk sampai disana.

Itulah sedikit ulasan saya tentang salah satu potensi objek wisata yang sampai saat ini belum dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Semoga dengan adanya tulisan ini akan memberikan info dan awal dari munculnya tulisan-tulisan lain sehingga objek wisata yang saat ini belum dikenal suatu saat nanti akan lebih dikenal masyarakat luas. Harapan saya semoga kita semakin menghargai warisan-warisan dari leluhur kita sehingga orang lain juga akan lebih menghargainya.

Kurre Sumanga'/Terima Kasih

Thursday, September 24, 2015

Bagian II: Daftar Hotel di Toraja


Lanjutan...
 
Indra II Hotel
Bintang 1
Landorundun No. 63 Rantepao, Toraja. 0423-21583
Rp. 300, 400, 500, 700.
Indra II Hotel

Hotel Duta 88
Jl. Emy Saelan - Rantepao - Toraja Utara -
Tlp. 0423 23477   
Hotel Duta 88














Hotel Hiltra
Jl. Pramuka No. 70 Rantepao - Toraja Utara
Tlp. 62 423 - 27323 / 25257. 

Hotel Hiltra














Hotel Madarana
Jl. Sa'dan - Malangngo' Rantepao - Toraja Utara.
Tlp. 62 423 - 23777. 
Hotel Madarana





Hotel Pison
Jl. Pongtiku II/8m Rantepao
Telp: 0423-21344
Hotel Pison

Hotel Nonongan Resort
Jl. Jurusan Makale -Alang-Alang - Rantepao - Toraja Utara. Tlp. 62 423 - 23101. 
Hotel Toraja Cottage
Jl. Jurusan Palopo – Rantepao Kabupaten Toraja UtaraTel: +62-423-21268
Hotel/Wisma Fios
Jl. Abdul Gani No. 1 D - Rantepao - Toraja Utara - Tlp. 0423 27268
Hotel Victoria
Jl. A. Mappanyukki Rantepao
Hotel Sallebayu
Jl. Ke’te’ Kesu’  Tel: +62-423-23469
Hotel Marlin Inn
Jl. Andi' Mappanyukki No. 75 Rantepao - Toraja Utara
Hotel Monton
Jl. Abd. Gani No. 14A Rantepao - Toraja Utara Tlp. 62 423 - 21675.
Hotel Pia's Poppies
Jl. Pongtiku - Rantepao - Toraja Utara Tlp. 62 423 - 21121.
Hotel Rantepao Lodge
Jl. Rura Pao - Eranbatu - Rantepao - Toraja Utara Tlp. 62 423 - 21248 / 23717. 
Hotel Kambuno
Jl. Jurusan Palopo - Rantepao - Toraja Utara - Tlp. 0423 25104
Hotel Palma
Jl. Poros Palopo - Bolu - Rantepao - Toraja Utara - Tlp. 0423 23789
Hotel Batupapan
Jl Pongtiku No 130 Makale Tlp. (0423) 22559
Hotel Sangalla' 
JL. Pongtiku No. 509 Makale Poros Makale - Rantepao
Tlp. ( 0423 ) 24485.  Fax  ( 0423 ) 24485
Emaill  hotelsangalla@yahoo.co.id
Hotel Puri Artha
Melati 3
Pontiku 114, Makale, Toraja. 0423-22470, 22079
Rp. 100, 150, 200. 
Hotel Makula'n Restoran
Permandian Air Panas Makula' Sangalla'

Itulah beberapa informasi beberapa hotel yang ada di toraja. Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat bila ingin berkunjung ke toraja. Mohon maaf apabila kualitas gambar yang kurang bagus.
Salam Portal Solata

Tuesday, September 22, 2015

Bagian ke II: Berbagai Jenis Kerbau "Tedong" Yang Ada di Toraja



Lanjutan...
Baca Bagian I: Jenis Kerbau Berdasarkan  Corak Warna Kerbau

Berdasarkan Bentuk Tanduk Kerbau.
Selain warna bulu kerbau untuk mengadakan suatu acara pemakaman yang sempurna maka keluarga bangsawan harus menyiapkan tedong tanda (wajib ) untuk sebuah upacara pemakaman yang besar. Maka kerbau di toraja juga di bedakan jenisnya berdasarkan bentuk tanduk kerbau. Berikut ini jenis-jenisnya.

Tedong Ballian

Tedong Balian

Jika di lihat secara sepintas jenis kerbau yang satu ini adalah yang juara,hal ini di karenakan ciri utama dari kerbau ini terletak pada tanduk yang panjangnya bisa sampai 2 meter, dengan badan gempal,dengan corak warna hitam ke abu-abuan, kebanyakan kerbau ini di kebiri. Tedong balian merupakan kerbau yang sudah langka dan merupakan tedong tanda (wajib) untuk upacara pemakaman bangsawan toraja sehingga harganya juga mahal diatas 100 juta. Ciri identik dengan kerbau balian adalah tanduknya yang panjang ke samping tidak seperti kerbau normal pada umumnya.

Tedong Tekken Langi'

Tedong Todi' Tekken Langi'
Salah satu jenis kerbau yang unik karena tanduk yang tidak sejajar,jenis kerbau ini dapat kita jumpai di setiap pesta adat lengkap,dengan ciri khusus tanduk sebelah kiri naik,sementara sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya. kerbau ini merupakan kerbau yang langka dan harganya juga mahal diatas kisaran 100 juta rupiah.

Tedong Sokko 

Tedong Bonga Sokko
Kerbau ini hampir sama dengan kerbau lainnya yang membedakan adalah bentuk tanduk yang unik karena mengarah ke bawah dan hampir bertemu di bawah leher. Tedong sokko jenis kerbau yang sudah langkah dijumpai dan merupakan tedong tanda (wajib) untuk melakukan ritual pemakaman untuk bangsawan toraja. Setiap tahun harga kerbau jenis ini semakin mahal dan akan lebih mahal lagi ketika kerbau berwarna belang. Harganya berkisar 50 juta sampai ratusan juta rupiah.
 
Itulah informasi yang dapat di bagikan tentang jenis-jenis kerbau yang ada di toraja baik itu dari corak warna kerbau ataupun dari bentuk tanduk kerbau. Mungkin masih ada yang tidak sempat dituliskan  ataupun perlu dikoreksi dari tulisan ini, silahkan sampaikan di kolom komentar. Semoga portal solata bisa memperbaiki dan melengkapi kekurangan dari tulisan ini.
Kurre Sumanga'

Salam Portal Solata
Sumber Foto: Grup Facebook Komunitas Pecinta Tedong Silaga