Wednesday, February 24, 2016

Kampung ala Tana Toraja Juga Ada Di Bontang

Seperti biasa, Minggu menjadi hari libur pekerja kantoran. Dan seperti yang pernah aku katakan, setiap Minggu setidaknya harus membuat satu itinerary kecil-kecilan untuk membunuh rasa bosan yang melanda tiap akhir pekan. Untuk edisi minggu ini, hal yang aku lakukan untuk membunuhnya adalah : Berkunjung ke 'Tana Toraja'

Mungkin sebagian dari kalian berpikir : Buset, Une nih jutawan banget, baru empat bulan kerja udah bisa keliling Indonesia. Liburan aja keluar pulau !
Tapi ini hanya 'mini' Tana Toraja. Letaknya nggak jauh dari tempat kontrakanku di Bontang, hanya sekitar sepuluh menit aja naik motor. Tepatnya di Kanaan Dalam, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang. Dimana di Kanaan Dalam mayoritas penghuninya adalah orang Tana Toraja yang bermukim di Bontang, jadinya di Kanaan dengan mudah ditemukan konstruksi rumah Tongkonan dan aura-aura Toraja disana.

Tongkonan di Kanaan Dalam
Memasuki Kampung Tator, mataku tertuju pada tiga Tongkonan yang berdiri di lapangan, tak tahu fungsinya buat apa, aku nekatkan masuk kesana, tentu saja dengan izin warga sekitar. Bersama kawan baru yang baru kukenal dan sama-sama memiliki hobi fotografi (namanya Winda, dia kerja di Pupuk Kaltim, Bontang), kami melangkah mantap memasuki lapangan dengan tiga Tongkonan yang mengelilinginya. Ada satu Tongkonan yang paling besar disana, aku dan Winda pun naik keatasnya untuk mencari spot terbaik di tempat tersebut.
Kepala Kerbau Buatan
Berada diatas Tongkonan, serasa benar-benar di Tana Toraja. Tongkonan itu dipenuhi ukir-ukiran khas Toraja, yang tak kuketahui maknanya seperti apa, dan tentu saja kepala kerbau dengan tanduknya yang mengarah kebelakang menempel di tengah-tengah rumah tersebut. Dalam hati aku berdecak kagum, begitu eksotis dan kaya sekali budaya Indonesiaku. Semoga...kita dapat mempertahankannya dan tidak direbut kepemilikannya oleh bangsa lain.
Serasa di Toraja Asli
Motif Tribal yang Unik ! Saya tak paham maksudnya.
Dengan pengambilan gambar dari sudut-sudut tertentu, maka tak banyak orang tahu kalau sebenarnya berada di Bontang, bukan Tana Toraja. Cukup post di media sosial dengan embel-embel Toraja, semua kawan backpacker pun ngiler, rame komen : "Eh, elu lagi di Toraja Ne? Ngapain? Kapan? Acara apa?"
Kutimpali hanya dengan senyum dan satu kata singkat : "Iya"
"Toraja low budget, maklumlah, backpacker dengan jam kerja yang padat harus kreatif dikit," *untuk kalimat yang ini dilanjutkan dalam hati. Moga-moga ini bukan termasuk unsur penipuan.
Acara foto-foto pun berlangsung seru, motif-motif tribal nan etnik, bisa dijadikan spot yang unik dan super menarik, dan semakin seru dengan iringan anjing menyalak tak henti-henti melihat dua orang asing disana. Ada juga sekawanan anjing yang menghampiri kami dengan muka seram. Wow, acara hunting makin seru dan bikin berdebar-debar !
Setelah puas berfoto ria, kami menuju kuburan Toraja yang unik. Untuk kali ini kuburan buakn seperti di Tator yang asli, dimana mayat bisa berjalan sendiri. Hanya sebuah makam dengan atap berbentuk Tongkonan, dan besar-besar, ada yang sebesar kontrakanku juga, mewah banget !

Makam Toraja, mewah banget !
Hampir setia makam terdapat tongkonan
Sepanjang jalan di Kanaan Dalam, dengan mudahnya kita menemukan kios yang menjajakan daging babi segar dan kepala babi. Tak hanya itu, ada juga separuh tubuh babi yang telah dikuliti digantung di kiosnya. Aku dan Winda bergidik sepanjang jalan, karena itu merupakan pemandangan yang asing bagi kami.

Sumber: 
* Tulisan ini telah diposting di blog www.fraunesia.com oleh penulis Unesia Drajadispa dan diposting kembali oleh Portal Solata dengan tujuan untuk berbagi informasi kepada masyakat kususnya masyarakat toraja.
* Tulisan ini diposting oleh Portal Solata tanpa merubah judul ataupun isi dari tulisan sebelumnya.
* Tulisan asli dapat dibaca di http://www.fraunesia.com/2014/10/kampung-ala-tana-toraja-juga-ada-di.html

 
Salam hormat Portal Solata.
Kurre Sumanga' / Thank You

Thursday, February 4, 2016

Yuuk ke Toraja Naik Pesawat...


Toraja sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia tentunya tidak bisa terlepas dari kenyamanan dalam transportasi. Sebagian besar wisatawan yang mengunjungi toraja mengunakan alat transportasi darat seperti bus, jasa travel atau mobil rental. Memang tidak salah menggunakan jasa bus mengingat pelayanan bus jurusan toraja bisa dikatakan sebagai salah satu pelayanan bus terbaik di indonesia atau mungkin bisa dikatakan sebagai pelopor kenyamanan transportasi bus di indonesia. Terkadang banyak orang tidak bisa mengunjungi tanah yang dijuluki sebagai Negerinya Orang Mati yang Hidup karena alasan jarak yang jauh yang harus ditempuh dengan perjalanan yang cukup lama. 

Pesawat di Bandara Pongtiku
Sebagian besar orang yang mengunjungi toraja hanya terpaku dengan transportasi darat dan mungkin tidak banyak orang yang tau dengan penerbangan pesawat yang melayani rute Toraja. Perjalanan dari Toraja ke Makassar atau sebaliknya yang biasa ditempuh dengan transportasi darat/bus selama 8 jam ditempuh hanya kurang lebih 40 menit dengan menggunakan pesawat. Toraja memiliki sebuah bandara yaitu Bandar Udara Pongtiku yang terletak di kecamatan Rantetayo berjarak sekitar 10 km dari kota Makale. Bandara yang memiliki landasan pacu sepajang 900 meter dan lebar 23 meter ini sudah beroperasi sejak tahun 1992 namun krisis ekonomi mengakibatkan bandara ini sempat berhenti beroperasi pada tahun 1999 dan kembali dibuka pada tahun 2000 dengan status Bandara Perintis. 
Bandara Pongtiku saat ini membuka beberapa rute penerbangan seperti Makassar, Mamuju dan Kolaka. Meskipun status bandara perintis bandar udara pongtiku selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang. Masalah transportasi dari bandara bukan lagi menjadi kendala karena menurut informasi dari Bapak Alex Rudi Nainggolan selaku kepala bandara Pongtiku pihak bandara telah menyiapkan kendaraan yang akan mengantarkan penumpang ke tujuan masing-masing. Semoga dengan adanya tulisan ini bandara yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat toraja ini lebih dikenal lagi sembari menunggu selesainya bandara baru yang sementara di bangun di kecamatan menkendek yang diperkirakan baru selesai di tahun 2018. Berikut ini info penerbangan Bandar Udara Pongtiku beserta nomor kontak yang dapat dihubungi untuk menanyakan atau pemesanan tiket pesawat.

1. Makassar - Toraja / AVIASTAR
Selasa & Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp 350.000, Bayi Rp 40.000

2. Toraja - Makassar / AVIASTAR
Selasa & Jumat
Harga Tiket Dewasa: Rp 370.000, Bayi Rp.60.000

3. Mamuju - Toraja / AVIASTAR
Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp 264.000, Bayi: Rp 31.000

4. Toraja - Mamuju / AVIASTAR
Jumat
Harga Tiket: Dewasa Rp: 285.000, Bayi: Rp 50.000

5. Toraja - Kolaka / SUSI AIR
Selasa ( Minggu 1,3,5 ) / Rabu ( Minggu 2,4 )
Harga tiket : Dewasa Rp. 350.000, Bayi: Rp. 40.000

6. Kolaka - Toraja / SUSI AIR
Selasa ( Minggu 1,3,5) / Rabu ( Minggu 2,4 )
Harga Tiket Dewasa Rp. 346.000, Bayi: Rp. 38.000

CP Agen / Pemesanan Tiket
- TORAJA : 082348959515 ( Lasma C )
- MAKASSAR : 081341979015 ( Intan )
- KOLAKA : 085315635888 ( Neneng )
- MAMUJU : 085396151067 (Mimi )

Berikut ini penulis melampirkan beberapa dokumentasi foto Bandar Udara Pongtiku.


Kantor Bandar Udara Pongtiku
Pesawat Aviastar di Bandar Udara Pongtiku
Gubernur Sulsel Syarul Yasin Limpo Saat Turun dari Pesawat Aviastar
Ruang Tunggu Bandara Pongtiku
 Pesawat yang Melayani Penerbangan Bandara Pongtiku
Crew Pesawat dan Pegawai Bandara Pongtiku
Penumpang Yang Baru Tiba di Bandara Pongtiku
Keamanan Tetap Menjadi Prioritas Utama Bandara Pongtiku
Itulah sedikit ulasan tentang info dan jadwal penerbangan Bandar Udara Pongtiku yang kami dapatkan dari beberapa sumber semoga infomasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Kurre Sumanga


Sumber Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Pongtiku
- http://www.bumn.go.id/angkasapura1/berita/1907/Pongtiku.Sebagai.Bandara.Komersial
- https://www.facebook.com/bandarudarapongtikutanatoraja