Tuesday, October 27, 2015

Kuburan Gua Alam Sa'pak Bayo-Bayo

Toraja Goes To The World Cultural Heritage,
Membahas tentang Toraja mungkin tidak akan pernah ada habisnya, sebuah daerah yang dikenal sampai ke daratan Eropa karena berbagai macam keunikan budaya, adat istiadat, masyarakat yang ramah serta didukung dengan panorama alam yang indah. Masyarakat yang tetap memegang tradisi nenek moyang ditengah era moderenisasi, sebuah tradisi yang mungkin tidak akan pernah dijumpai ditempat lain selain di tanah ini. Tidak lepas dari segala keunikannya mungkin terasa sedikit aneh bagi orang yang belum pernah mengujungi Toraja ketika melihat sebagian daftar objek wisata di Toraja adalah kuburan. Kuburan yang biasanya menggambarkan kesan menyeramkan ternyata tidak berlaku di tanah yang kini menjadi buah bibir sebagian wisatawan lokal dan mancanegara, Ya kuburan yang dikelilingi oleh tengkorak, tulang belulang dan peti mayat  malah menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

Proses Penguburan Jenazah di Tebing Batu
Dok: Ardin Putra Kondo

Kebiasaan nenek moyang masyarakat Toraja menyimpan jenasah dalam gua/tebing batu menjadi salah satu faktor penting bagi Toraja untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Warisan Dunia. Tradisi langkah yang tetap dijaga kelestariannya kini menjadi salah satu magnet yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo. Tradisi yang  yang seringkali mengundang tanya dalam hati kecil wisatawan mengapa nenek moyang orang toraja menguburkan jenazah dalam lubang batu ? tapi menurut beberapa sumber salah satu alasannya, nenek moyang masyarakat Toraja beranggapan bahwa tanah adalah unsur suci sumber kehidupan yang tidak boleh dikotori dengan menguburkan mayat dalam tanah sehingga nenek moyang orang Toraja lebih memilih menyimpan mayat dalam gua batu.
*****

Berbicara tentang objek wisata kuburan di Toraja, mungkin sudah terlalu familiar dengan objek wisata kuburan seperti Londa, Lemo, Ke'te Kesu, Suaya, dan Lo'ko Mata, tetapi pernahkah anda mendengar objek wisata bernama Sa'pak Bayo-Bayo? memang terdengar asing ditelinga wisatawan bahkan orang Toraja sekalipun masih tidak tau dengan keberadaan tempat ini. Sebuah kuburan gua alam di Toraja yang terletak di lembang/desa Lampio kecamatan Sangalla' Utara yang menyimpan potensi yang besar sebagai salah satu warisan nenek moyang kita. Sa'pak Bayo-Bayo adalah objek wisata yang masih sangat minim akan informasi tidak sepopuler dengan objek wisata lain di Toraja, sampai saat tulisan ini dibuat belum ada sumber lain yang mengulas tentang objek wisata yang satu ini. 
Salah Satu Tengkorak Manusia di Sa'pak Bayo-Bayo
Dok: Portal Solata
Objek wisata ini merupakan salah satu potensi wisata di kabupaten Tana Toraja akan tetapi sampai saat ini belum di kelola oleh pemerintah daerah Tana Toraja. Sa'pak Bayo-Bayo merupakan sebuah objek wisata yang masih sangat alami tidak seperti objek wisata lain yang ramai akan kunjungan wisatawan objek wisata ini masih sangat sepi bahkan bisa dikatakan yang mengunjungi tempat ini hanya orang-orang tertentu karena belum ada sumber yang menyediakan informasi tentang objek wisata ini bahkan dinas pariwisata toraja sekalipun. Sama seperti objek wisata kuburan lainnya, di Sa'pak Bayo-Bayo banyak dijumpai tulang belulang, tengkorak manusia dan erong (peti mayat) yang sudah mulai hancur termakan usia, yang membedakan sa'pak bayo-bayo ketika kita mengunjunginya adalah suasana yang masih sangat alami jauh berbeda dengan objek wisata lain yang sudah ramai dengan wisatawan. Pada gua alam ini terdapat 4 buah lubang gua, masyarakat Toraja menyebutnya dengan nama lo'ko'    yaitu Lo'ko' Ne' Pendang, Lo'ko' Tarru', Lo'ko' Bekak dan Lo'ko' Kalumpini.  

Lo'ko Ne' Pendang 
Tampak Lo'ko Nek Pendang dari Luar
Dok: Portal Solata
Tampak Dalam Lo'ko' Ne' Pendang
Dok: Portal Solata
Ketika kita melangkahkan kaki ke Lo'ko Nek Pendang kita akan disambut oleh tulang belulang serta tengkorak yang berserakan dimana-mana dan sebagian yang tersusun di atas batu-batu besar. Pemandangan di luar tidak jauh beda dengan pemandangan didalam gua yang terlihat hanya tengkorak dan tulang belulang beserta erong yang berserakan tak beraturan yang membuat kita sedikit merinding karena suasana yang agak gelap.

Lo'ko Tarru'
Tampak Bagian Depan Gua
Dok: Portal Solata
Tampak Dalam Lo'ko Tarru'
Dok: Portal Solata
Lo'ko Tarru' memiliki lubang yang cukup besar dan luas hampir sama dengan Lo'ko Ne' Pendang. Hal yang sama akan kita jumpai di lo'ko tarru adalah tulang belulang, tengkorak dan erong yang berusia ratusan tahun berserakan di mana-mana.

Lo'ko' Bekak

Tampak Lo'ko Bekak dari Mulut Gua
Dok: Portal Solata
Bagian Bawah Lo'ko' Bekak
Dok: Portal Solata
Lo'ko' Bekak merupakan gua yang paling besar dan luas di banding ketiga gua lainnya bentuknya pun sedIkit berbeda. untuk masuk kedalam gua ini kita harus turun melewati tumpukan erong yang berserakan bersama tulang belulang yang akan membuat suasana sedikit berbeda ditambah udara yang sedikit lembab. 

Lo'ko Kalumpini

Pada Lo'ko Kalumpini tidak di jumpai adanya tengkorak serta Erong. lubang ini terlihat kosong hanya ada sebuah lubang yang menghubungkan dengan Lo'ko Tarru'.
Lubang Yang Menghubungkan Lo'ko Kalumpini dengan Lo'ko Tarru'
Dok: Portal Solata

Cerita dan Mitos Tentang Sa'pak Bayo-Bayo 
Menurut informasi masyarakat setempat disekitar Sa'pak Bayo-Bayo ada beberapa anak sungai kecil yang mengalir masuk kedalam lubang batu dan akan bermuara di sebuah sungai yang jaraknya cukup jauh dipisahkan oleh sebuah gunung batu.
Muara Sungai Bawah Tanah Sa'pak Bayo- Bayo
Dok: Portal Solata
Banyak cerita dan mitos yang muncul dengan aliran sungai ini entah benar atau tidak jika ada sebuah benda baik itu berupa ranting-ranting pohon, bangkai binatang atau apapun yang terbawa arus air yang masuk ke lubang gua tersebut tidak akan pernah ditemukan muncul di sungai tempat bermuara air tersebut dan air yang muncul di muara tersebut selalu bersih tidak pernah tercemar.
Sumur Keramat Sa'pak Bayo-Bayo
Dok: Portal Solata
Di Sa'pak Bayo Bayo terdapat sebuah sumur  keramat yang terletak di pinggir sungai yang menjadi muara gua tersebut, menurut cerita jika seekor burung terbang tepat di atas sumur tersebut dan bayangan (Bayo Bayo) dari burung  melitasi sumur maka entah apa yang menyebabkan burung itu langsung jatuh kedalam sumur, Secara logika ini mungkin sulit di terima tapi cerita inilah menjadi asal nama Sa'pak Bayo Bayo "Bayangan". Sebuah cerita mitos yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi dan sampai saat ini tetap dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat disekitar Sa'pak Bayo-Bayo.
*****

Gua alam Sa'pak Bayo-Bayo sebuah objek wisata yang sangat alami bisa dikatakan sebagai salah satu pilihan wisata anti mainstream di Toraja. Mengunjungi tempat wisata ini akan memberikan suasana yang sedikit berbeda dengan tempat lain, ya... mungkin suasana mistisnya akan sedikit lebih terasa ditambah dengan cerita mitos masyarakat setempat. Untuk mengunjungi Sa'pak Bayo-Bayo tidaklah susah letaknya sekitar 8 km dari Kota Makale dan sekitar 2 km sebelum objek wisata Kuburan Bayi Kambira. Anda cukup bertanya kepada masyarakat sekitar untuk sampai disana.

Itulah sedikit ulasan saya tentang salah satu potensi objek wisata yang sampai saat ini belum dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Semoga dengan adanya tulisan ini akan memberikan info dan awal dari munculnya tulisan-tulisan lain sehingga objek wisata yang saat ini belum dikenal suatu saat nanti akan lebih dikenal masyarakat luas. Harapan saya semoga kita semakin menghargai warisan-warisan dari leluhur kita sehingga orang lain juga akan lebih menghargainya.

Kurre Sumanga'/Terima Kasih